Hamba Tuhan yang Lemah Lembut
Dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin TUHAN memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran. 2 Timotius 2:25
Ayat ini ada hubungannya dengan ayat diatas yaitu ayat 24, yang ditunjukan kepada hamba Tuhan atau pelayan. Untuk menjadi hamba Tuhan dibutuhkan perubahan mental. Memulai perubahan dasar di dalam kehidupan kita memang tidak mudah. Jika kita dulu orang yang egois, pemarah, kasar, sewenang wenang, tidak mau dikritik yang membangun, masa bodoh, jikalau TUHAN memilih kita sebagai hamba-Nya, mari kita belajar merespon dengan memberi kelemah lembutan, ketika orang lain memperlakukan kita sebagai pelayan atau ketika kita berada dalam konflik yang seharusnya dalam posisi menang.
Bagaimana kita bereaksi ketika kita diterima biasa-biasa saja, diperintah atau diperlakukan sebagai orang yang tidak penting ? Hendaklah senantiasa kelemahlembutan terpancar dalam aspek kehidupan kita. Sehingga kita menjadi surat Kristus yang terbuka bagi orang lain dan akhirnya TUHAN yang dimuliakan. (Indro Cahyono)